BAHAYA DAN EFEK BERMAINPS Setiap Hari
– Sekarang ini sudah jarang sekali anak-anak yang bermain permainan
tradisional misalnya saja seperti main karet, kelereng, ataupun main
layang-layang. Seiring dengan teknologi yang semakin modern
membuat anak jaman sekarang tidak lagi bermain permainan tradisional
seperti jaman dulu, mereka lebih memiliki bermain game entah itu game
online, ataupun bermain playstation (ps).
Memang ada efek positif dan juga negatifnya, misalnya saja ketika anak bermain Playstation,
mereka tidak kelayaban keluar rumah. Namun apakah anda tahu resiko
ataupun efek negatif yang ditimbulkan akibat anak anda bernaim
Playstation dalam waktu yang berjam-jam, pastinya mereka kurang
istirahat, mengganggu kesehatan mata dan juga pelajarannya pun terganggu
akibat bermain PS seharian. Dan yang lebih parahnya lagi jika mereka
sudah kecanduan untuk bermain PS.
Seperti yang dilansir oleh dailymail.co.uk ada beberapa dampak bruruk
bagi kesehatan yang diakibatkan karena sering bermain playstaion (PS),
yakni sebagi berikut.
1. Gangguan Mata
Memang tidak bisa dipungkiri yang namanya teknologi itu mengakibatkan
radiasi langsung pada indra kita entah itu mata ataupun yang lainnya,
terlalu lama bermain PS otomatis akan membuat otot-otot pada mata
menjadi keras dan lama-kelamaan akan menyebabkan gangguan pengelihatan
2. Gangguan Pada Kulit
Sedikit yang tahu ternyata bermain playstaion dalam waktu yang lama
dapat menyembabkan gangguna pada kulit yang disebut Hidradenitis,
gangguan tersebut akan membuat kulit anak anda berwarna kemerahan dan
akan memunculkan kecil di kulit.
Penyakit kulit ini pertama kali ditemukan oleh dokter di Geneva
University Hospital, Swiss yang menemukan pasein wanita yang berumur 12
tahun mengalami luka yang sangat menyakitkan ditelapak tangananya.
Peneliti mengungkapkan kalau gadis tersebut hendak selesai bermain PS
dalam waktu yang berjam-jam seharian dan terus melanjutkan mainnya
walaupun tangannya sudah luka. “Penyakit ini disebabkan karena ketiika
kita memgang stik PS tangan kita selalu berkeringat” ungkap peneliti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar